Siapa yang tak kenal seorang jenius dari Zurich yang konon kejeniusannya belum ada yang menandingi sampai sekarang ? Adalah Albert Einstein, seorang ilmuwan yang menjadi “maskot” bagi ilmu fisika. Pemikiran dan gagasan-gagasannya yang revolusioner tentang alam raya menjadikan seorang Professor Lucassian, S.W. Hawking menulis tentang dirinya dalam buku “On The Shoulders of Giant” satu paket bersama Copernicus, Keppler, Galileo dan Newton.
Tulisan ini adalah versi lengkap dari apa yang telah saya posting sebelumnya di media Facebook. Harapannya, tulisan sederhana ini dapat menambah pengetahuan kita tentang karya dari seorang Albert Einstein. Selamat membaca.
Pada 17 Maret 1905, paper Einstein mengirimkan paper yang berjudul On A Heuristic Point of View Concerning the Production and Transformation of Light. Paper itu diterima untuk dipublikasi oleh Jurnal fisika berwibawa Jerman Annalen der Physik pada 9 Juni 1905. Paper inilah yang menjadikan Einstein 16 tahun setelahnya (1921) dianugrahi penghormatan tertinggi di bidang ilmu pengetahuan - Nobel prize.
Paper ini berhasil merevolusi pandangan terhadap cahaya adalah gelombang. Inti dari paper tersebut adalah Einstein membuat anggapan berani bahwa cahaya harus diperlakukan sebagai partikel, layaknya butir-butir kelereng, saat menumbuk permukaan logam sehingga ia mampu 'menendang' electron-elektron keluar dari lingkungannya dengan cepat, sebab bila cahaya tetap dianggap sebagai gelombang dibutuhkan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan energi yang mampu menggerakkan elektron, hal yang tak sesuai dengan pengamatan.