Monday 3 September 2012

Ether Dalam Teori Relativitas Einstein



Ether Dalam Teori Relativitas Einstein
Di akhir abad ke-19, ahli fisika berteori bahwa cahaya radiasi elektromagnetik dan lainnya mungkin disebarkan melalui ruang dari beberapa media lemah yang disebut luminiferous (cahaya pembawa) ether. Kemudian pada tahun 1887 fisikawan Amerika (Michelson dan Morley) membuat suatu alat dengan menggunakan dua cermin, cermin dan perak untuk membagi sinar cahaya menjadi dua sinar pada sudut kanan, dan kemudian menggabungkan mereka dan mengukur ukuran gangguan yang disebabkan oleh interferensi konstruktif dan destruktif.

Bumi mengorbit Matahari dan bergerak melalui eter, karena eter akan bergerak dengan kecepatan berbeda, menciptakan pola dalam kisaran tertentu. Mereka mengulangi percobaan berulang dalam banyak arah, dan tidak pernah menemukan bukti adanya ‘angin eter’ (aether wind).
Ilustrasi Ether / Credit: funerium.deviantart
Teori Relativitas Albert Einstein yang dikenalkan pada tahun 1905 memiliki konsep bahwa gerak tidak pernah mutlak, tetapi hanya relatif. Meskipun teori relativitas tampaknya telah lulus tes dalam setiap gerak absolut, bayangkan jika kita berada dalam ruangan dengan balon besar berisi udara. Molekul udara di dalam balon bergetar dan beredar, tetapi kita masih bisa bergerak relatif terhadap balon secara keseluruhan. Jika balon dihilangkan dan kita hanya memiliki massa udara, untuk semua gerakan internal dapat bergerak relatif terhadap massa secara keseluruhan.
Planet seperti Bumi mengorbit Matahari, tetapi kita dapat bergerak relatif terhadap tata surya dan bergerak relatif terhadap seluruh galaksi, meskipun semua gerakan internal. Alam semesta (menurut definisi) merupakan segala sesuatu yang ada, yang akan membuat gerak absolut.
Kemudian pada tahun 1916 Albert Einstein menerbitkan Teori Relativitas Umum, teori yang berkaitan dengan gravitasi. Einstein berteori bahwa ada dimensi ke-4 (waktu) dan massa yang menyebabkan ruang mengembalikan kurva pada waktunya. Ini tidak dapat divisualisasikan, namun ada kemungkinan untuk membuat diagram ruang waktu dalam tiga dimensi menjadi satu, dan timeline berada di sudutnya. Dua massa bergerak ke depan dalam waktu, jadwal, karena kelengkungan ruang, yang tertekuk ke arah satu sama lain.
Jadi teori ini tampaknya bekerja dengan sempurna sebagai konsep abstrak. Masalahnya adalah bahwa ruang yang ‘melengkung’, ruang tidak bisa hampa. Harus ada beberapa struktur, substansi tertentu, sesuatu untuk melakukan bending (sejenis ether). Jadi Einstein mengembangkan sebagian teori karena tidak adanya asumsi ether, tapi teori ini memerlukan ether agar bekerja.
Meskipun relativitas lulus dalam setiap tes dan mekanika teori quantum, pendapat lain dalam fisika modern telah terbukti sangat prediktif, yang mengarah pada pengembangan laser dan elektronik solid. Kenyataan bahwa teori gravitasi relativitas dan gravitasi kuantum mekanik tidak pernah sejalan. Einstein menghabiskan tahun-tahunnya dan sia-sia mencoba membuat teori terpadu. Dan kemudian teori string dianggap sebagai solusi, tapi segera berubah menjadi teori membran dan masih terdapat masalah.
Fisikawan modern masih bingung menjelaskan maksud energi gelap dan materi gelap, dan fisikawan serta astronom tidak dapat menjelaskan mengapa benda langit yang paling besar (seperti bumi) memiliki bidang magnet.
http://cutpen.com/2012/08/ether-energi-alam-semesta.html

No comments:

Post a Comment